Kamis, 18 April 2013

Saat Dia ... Saat Itu Kamu Tau ...


  • Saat dia mengorbankan waktu rapatnya hanya untuk merawat kamu yang sedang sakit
  • Saat dia mengorbankan waktu bermain futsalnya dan memilih pergi menemanimu yang sedang merasa bosan
  • Saat dia tiba-tiba datang ketempatmu dan membawakanmu coklat dan es krim hanya untuk meminta maaf atas kesalahannya saat itu
  • Saat dia menyempatkan mengajakmu pergi nonton disaat dia baru pulang dari kantornya
  • Saat dia mengalah pada saat debat denganmu ketika tim bola kesayanganmu kalah
  • Saat dia menyempatkan makan malam bersamamu
  • Saat dia menyisihkan sedikit waktu untuk meneleponmu ketika dia sedang berada di luar kota
  • Dan saat dia mengorbankan dinas ke kampung halamannya untuk datang ke acara wisudamu
  • Saat itulah kamu tau sebesar apa rasa sayangnya untukmu.

Hargai pengorbanannya. 
Ucapkan terimakasih padanya karena telah melakukan itu semua untukmu.
Kamu berhak mempertahankan lelaki seperti dia.


Insya Allah :')

Rabu, 17 April 2013

Kepada Kamu Yang Kucintai Dari Jauh

Jika suatu hari kamu rindu dan ragaku terlalu jauh untuk kamu gapai,
berdoalah..
Agar aku dikuatkan, atau kamu diberikan rezeki berlebih untuk menemuiku.

Jika suatu hari kamu merasa tersisihkan karena semua kesibukanku,
mengertilah..
Aku disini berusaha, agar kelak kita bisa bersama dan kita tak perlu bekerja terlalu keras seperti ini, untuk membayar semua waktu saat kita terpisah seperti ini.

Jika suatu hari kamu tidak yakin akan semua yang kita jalani,
berusahalah..
Agar kita bisa diberikan jalan, atau setidaknya diberikan kemantapan hati untuk melalui apa yang sebenarnya begitu ganjil untuk dijalani. Mencintai dari jauh..

Jika suatu hari kamu membuka mata dan mendapati diriku tak ada disana,
bersabarlah..
Akan datang waktu, dimana jarak terjauh dari aku tak dapat melihatmu adalah ketika saling berpunggungan ketika tidur.

Jika suatu hari kamu mencari sosok untuk kamu rengkuh dengan erat dan sempurna,
cobalah tetap tenang..
Biarlah malaikat yang menjaga langkahmu, biarlah sayapnya menggenggammu erat dan membuatmu aman. Aku yakin, malaikat menyayangi mereka yang mencintai tanpa syarat.

Jika suatu hari kamu kebingungan menentukan langkah, sedangkan aku terlalu fana untuk bisa kamu andalkan,
Yakinilah..
Apapun jalan yang kamu ambil, selama untuk kebaikan kita bersama, aku disini akan tetap tersenyum, memberika suntikan semangat melalui setiap permintaanku kepada Tuhanku.

Jika suatu hari kamu merasa semua yang kita jalani tanpa tujuan,
Ingatlah..
Kita pernah memutuskan untuk bersama, saling jatuh cinta dan berharap pada mimpi yang pernah kita bangun. Berkomitmen menjalani semua, dan saling menjaga segala rasa.

Jika suatu hari kamu ingin mengakhiri ini semua,
renungkanlah..
ada kelelahan yang tak dapat kita sembunyikan dalam menjalaninya, tapi akan ada penyesalan yang terukir pasti dan juga tenaga yang terkuras habis apabila suatu saat nanti kita memutuskan berjalan sendiri.

Jika suatu hari kamu lelah,
Percayalah..
Aku masih disini, di tempat kita biasa bertemu, menunggumu datang untuk kembali bercengkrama, walau sesudahnya ada episode baru bernama rindu yang lebih hebat.

Jika suatu hari kamu merasa dadamu hangat,
peganglah..
Itu doaku, agar kamu selalu merasa tenang. Tuhan sedang menyentuhmu, karena pintaku dalam sujudku.


Untuk kamu yang kucintai dari jauh..
bersabarlah..
Aku disini.. Masih ditempat yang sama,
dengan rindu yang menumpuk,
dan cinta yang tak kalah banyaknya..
Aku disini, menunggumu pulang.
Karena kamu, sudah kubuatkan rumah.
Didalam sini.
dalam hatiku, yang selalu tak pernah gagal untuk kamu sentuh

Story by Falla Adinda  

How Do You Know He Loves You ?


I know he loves me, when...
  • Saat di waktu tidak terduga ia tiba-tiba memeluk saya dari belakang, melepaskannya; tanpa berkata apa-apa dan berjalan seolah-olah tak terjadi apa-apa.
  • Saat ia menyisakan potongan terakhir makanan favoritnya, terlibat 'pertikaian' kecil "buat elo aja.." | "Nggak, udah buat elo aja. Udah ini makan.." | "Udah elo aja." dst dst ampe lebaran kuda.
  • Ketika ia menatap saya sembari saya menceritakan apa yang terjadi hari ini. Mendengarkan dengan baik sambil sesekali menanggapi dengan mata berbinar.
  • Ketika ia mencium kening saya di depan orang tua dan keluarga besarnya.
  • Saat ia menarik tangan saya erat, mengenalkan saya pada teman-temannya.
  • Ketika ia menyertakan saya sebagai salah satu alasan pengambilan keputusannya.
  • Ketika ia bertanya pada saya mana pakaian yang cocok untuk dikenakan, parfum yg harumnya lebih nikmat, kacamata yang jatuhnya lebih cocok diwajahnya, sepatu yang lebih pantas dan mana kue yang lebih enak di lidah saya.
  • Atau ketika ia bermain dengan ponakan-ponakan saya, mencium mereka dan dengan sabar mengajari mereka bermain game di iPad.
  • Atau mungkin saat ia mencium tangan ayah dan ibu saya.
  • Mungkin juga saat ia menunduk sopan layaknya saya seorang putri di pintu gerbang rumah saya ketika ia pamit pulang.
Bukan jutaan kata cinta yang diutarakan yang bisa menunjukkan sayang, bukan pula tweet romantis, bukan pula foto berdua yang harus selalu terpasang. Cinta itu datangnya dari hati, dan hati pula yang akan berbicara banyak, keyakinan itu akan tumbuh dengan sendirinya. Sebuah perasaan pasti akan rasa yang sama-sama dirasa. Cinta dan keraguan tidak akan tumbuh bersamaan, dan saya tidak dapat menjelaskan kenapa, tapi semua hal kecil yang ia lakukan untuk saya bermakna besar. Semua hal kecil yang ia ingat dari saya menyisakan senyum lebar, semua kecupan kecil, semua sapaan ringan dan ejekan-ejekan; itu cinta. Ah, saya sudah tua rupanya, saya tak lagi membutuhkan pernyataan cinta setiap waktu, karena jauh di dalam sini *tunjuk dada*, saya tau, kami memiliki rasa yang sama.

Kamu..
keagungan yang dikirim Tuhan untuk saya,
terima kasih.

Story by Falla Adinda

Adakah Yang Berubah?


"Thank you for today.."

"My pleasure, Nona.. Goodnight.."

Lalu ada pelukan hangat, panjang, diselingi kecup lembut pun basah.

*lalu lampu mendadak menyala.*
kemudian kami bertingkah seolah tidak ada apa-apa.. Kaget dan salah tingkah.
Setelah menyadari bahwa yang menyalakan lampu adalah asisten rumah tanggaku yang terbangun dan ingin mengecek kunci garasi, kemudian kami berdua tertawa..

Melanjutkan pelukan tersebut..
..... dengan mata was-was.


-------------


Siapa yang tidak pernah merasakan moment seperti tergambar di atas? Diam-diam mengecup bibir, diam-diam berpelukan saat rumah sepi dan mendadak menjauh ketika ada suara pintu terbuka atau derap langkah kaki.

Lalu kemudian aku terdiam dan berpikir, ketika kamar menjadi tempat yang tak lagi taboo bagi sepasang kekasih dan tempat tidur bukan lagi tempat yang dijauhi, akankah rasanya sama seperti dulu? Seperti saat tanganmu mengelilingi punggung dan pundakku di dalam mobil, mencuri suasana karena rindu..

Akankah rasanya sama? Ketika piring sushi yang biasa kita lahap depan mata adalah hasil perhitungan jeli mengenai "Makan apa kita selanjutnya kalau malam ini uang dihabiskan untuk makan sushi?", bukan karena sushi tersebut adalah 'traktiran' kamu di hari kencan kita..

Akankah rasanya sama? Ketika dress cantik yang kamu beli sebagai hadiah untukku adalah hasil pertimbangan panjang dan pembagian uang pangan pengisi kulkas dan tagihan listrik, bukan sekedar sisa gaji seperti dulu; saat dimana tiba waktunya makan adalah tiba pula pesan singkat berisi "Mas, makan dirumah gak? Kalau nggak, Momi gak masak.."

Akankah rasanya sama? Ketika setiap malam kita sudah bisa berbagi tempat tidur dan aku bisa memelukmu kapan saja seperti ketika aku memelukmu erat namun singkat ketika orang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak melihat ke arah kita, yaa., seperti saat kita masih pacaran..

Akankah rasanya sama?

------



Rasanya itu semua tidak akan sama. Karena ketika berbicara mengenai hidup, kita tak luput berbicara tentang perubahan dan penggantian tingkat kebahagiaan.

Selalu akan ada yang berubah..

Ketika sudah tidak ada lagi muka bete karena kencan yang dirasa belum puas tetapi mobilmu sudah sampai di depan rumahku.. Ya, karena kita kan pulang ke rumah yang sama..

Ketika sudah tidak ada lagi pergulatan dengan berat badan sendiri saat memakai dress pas badan dengan ritsleting di belakang karena kamu sudah bisa melihat punggungku tanpa benang. Ya karena kita berada pada kamar yang sama..

Ketika sudah tidak ada lagi rasa canggung melihat adegan intim pada sebuah film karena kamar kita kelak; walau kecil, sudah bisa menjadi tempat melampiaskan semua angan dan mungkin saja menjadi saksi "si kecil" yang akan lahir; nanti..

Ketika sudah tidak ada lagi pertengkaran mengenai kabar yang terlambat datang, walau mungkin nantinya kita akan bertengkar mengenai kamu atau aku yang pulang terlambat karena pekerjaan yang masih menumpuk.


...


Ketika kita harus berbagi rak sepatu, ketika aku sudah merencanakan memisahkan sepatu futsal dan bolamu di rak paling bawah dan sepatu hak tinggiku di rak sisanya. Ketika kamar mandi didominasi harum favoritku dan ketika dinding kamar merupakan hasil pilihan warna favoritku. Aku tau, hidup akan semakin berat, karena bukan lagi masalah jadual tayang bioskop yang akan kita ributkan, tapi tentang jadual mencuci pakaian di laundry. Hidup akan semakin rumit, tentang cicilan rumah, tentang biaya sekolah dan tentang pembagian waktu.

Hidup akan tak lagi sama,
tapi aku percaya,
sejauh kamu sudah halal untuk di sisi,
semua kerumitan akan menjadi lebih berarti.





Bismillah. :)

Story by Falla Adinda

Tiiiiidddduuuuuunggggg

Akhirnya menginjak daerah pulau seribu juga tepatnya ke Tidung. Dari jaman kuliah emang pengen tapi belom kesampean hahah. Dan akhirnya ajakan dari Kak Erdi pun datang. Bersama teman-teman kantornya kita menuju pulau Tidung. Sempat mikir gak enak karena gw bukan keluarga BRIS, tapi ternyata ada pasangan lainnya diluar BRIS yang ikut juga. Aheeeeey

Schedule Kegiatan :

*Jumat, 29 Maret 2013

  • 03.45 Jalan dari rumah ke tempat janjian di depan CL dianter Papa karena katanya janjian jam 05.00 :O
  • 04.15 Ternyata jalanan lancar dan jam segini sudah sampai dong. Dan ternyata Kak Erdi masih baru jalan dong. Akhirnya parkir di depan Trisakti nunggu Kak Erdi
  • 04.35 Akhirnya Kak Erdi datang juga dan menghampiri teman-temannya di SPBU Daan Mogot. Sampai sana kita Sholat Subuh dulu karena sudah adzan.
  • 05.00 Mulai bergerak ke Angke pake angkot charteran yang seorangnya kena Rp 5.000. Seru ya naik angkot rame tapi yang diobrolin nyambung soalnya penumpangnya pada kenal semua.
  • 06.00 Baru sampe Angke. Perjalanan kira-kira sejam karena di deket Angke dan mau ke pelabuhannya itu macet sekali. Ternyata banyak orang yang ingin ke pulau juga. Untung kita majuin jadwal keberangkatan ya :D
  • 06.15 Posisi udah dikapal kayu bagian atas, udah duduk manis nyari tempat PW karena kira-kira perjalanan 3 jam katanya. Harus cari posisi enak buat tidur. Ngantuk booo jam 3 subuh udah bangun :D
  • 07.00 Kapal baru terlihat akan bergerak, antri karena depan belakang kita ada kapal lain. Oh jadi sepertinya kapalnya ini emang berangkatnya jam 7 gitu deh.
  • 09.00 Kira-kira jam segini sudah capek tidur (jadi dari kapal berangkat itu langsun terlelap haha) dan mukai melihat-lihat pemandangan laut yang sudah berwarna biru jernih gak pake butek. Alhamdulillah ombak gak berasa jadi gak (belum) mual.
  • 09.45 Katanya sih udah deket, daaaaaan pemirsah tempat kira duduk masuk air. Entah air darimana. Ya memang sih diluar hujan kecil, tapi airnya itu dari pinggir bukan dari jendela. Alhasil ada yang duduk di pelampung dan gw memilih jongkok. Udah gitu ombaknya gede, mungkin karena hujan. Jadi mulai berasa mualnya nih perut dikocok-kocok. Mana cuma sarapan donut. Alhasil gigit bibir biar gak muntah sambil liat muka Kak Erdi yang mau ngomel kalo sampe muntah
  • 10.15 Alhamdulillah akhirnya kita sampai juga di Tidung. Kapal parkir aja pake antri, udah gitu buat ke dermaga aja antri, Heuh, betapa banyak orang yang ingin melihat keindahan alam di Pulau ini.
  • 10.30 Ketemu juga sama bapak yang ngurusin kita selama disana. Dan jalan kaki dong ke Homestay yyang kita belum tau seberapa jauh kita akan jalan kaki. Sambil jalan liat-liat homestay yang persis dipinggir pantai, bagus sekali emandangannya.  
Jalan kaki rame-rame gak terasa
  • 10.45 Ya akhirnya kita sampai di homestay yang letaknya juga di pinggir laut persis. Alhamdulillah. Bentuknya gak kayak rumah warga, tapi kayak kos-kosan gitu loh. Jadi ternyata kita disediain 2 kamar buat cowok sama cewek. Kamarnya bagus, kasurnya springbed dan kamar mandinya juga bersih, cuma ACnya kurang berasa.  Dan viewnya juga bagus karena kita dapat di lantai 2.
Naik tangga gak ada pegangan, ngobrol sama angin laut. Adeeemm

  • 11.00 Setelah istirahat sebentar kita memutuskan makan, karena begitu kita datang makanan sudah ada dikamar. Makannya lucu, lauknya disediain sesuai jumlah orang, gitupun aqua gelasnya hahaha. Yang bisa lebih cuma nasi sama sayur hahhahaah tapi enak kok, trus bergizi 4 sehat kurang 5 sempurna hahaha. Abis makan ngobrol ditemein angin laut, sambil menunggu jam lelaki sholat jumat.

Fakta Unik Tentang Korea Selatan


  • Orang Korea suka makan bawang putih karena dipercaya dapat menetralkan darah
  • Orang Korea jarang makan dengan tangan karena dianggap kurang sopan
  • Biasanya 2 minggu sebelum ujian, perpustakaan penuh oleh para pelajar yang ingin belajar
  • Di Korea, jika dosen terlambat walau hanya 2 menit, maka dosen akan meminta maaf kepada mahasiswanya
  • Semua mahasiswa Korea diwajibkan untuk cuti selama 1 semester atau lebih selama menjadi mahasiswa 
  • Di Korea, kimchi dipercaya dapat menambah selera makan 
  • Kimchi dapat mencegah kanker karena dibuat dari sawi putih dan lobak. Memiliki kadar serat tinggi namun rendah kalori
  • Kimchi termasuk kedalam 5 makanan tersehat di dunia versi Majalah Health Magazine
  • Saat berfoto, orang Korea lebih suka mengatakan "Kimchi" daripada "Cheese"
  • Di Korea, search engine seperti Google atau Yahoo kurang begitu populer. Mereka lebih suka search engine lokal seperti Daum
  • Amigo adalah singkatan dari Areumdaun Minyeorueljoahamyeon Gosaenghanda (Hati Jadi Sakit Ketika Kamu Jatuh Cinta Dengan Si Cantik)
  • Bahasa gaul remaja Korea lebih cenderung berbentuk singkatan seperti Amigo

Selasa, 02 April 2013

Bali [part 2]

Kali ini wisata ke Bali karena ikut reunian SMP mama. Kenapa mau? Karena ada hari bebas yaitu hari minggu dimana mama udah ngejanjiin mau ke dreamland dan uluwatu. Konon waktu kesana dulu gak sempet kesini. Jadilah 2 hari pertama di Bali cuma jadi tukang foto, karena males difoto karena udah banyak koleksi di Kintamani, Tanah Lot, Bedugul.

Dreamland Beach. Pantai yang bikin penasaran karena banyak orang bilang pantainya masih biru, jarang dikunjungi karena buat sampai ke pantai aja jauh sekali. Ya dan ternyata benar. MEmang tempat parkir mobil sama pantainya jauh. Untuk ke pantai kita naik shuttle dan gak diturunin depan pantai persis. Kita mesti turun ke bawah buat sampai ke pantai.
Kesan pertama, baguuuuus. Birunya masih kelihatan dengan pasir putihnya, meskipun kalo kegulung ombak pasirnya jadi coklat juga. Banyak bule berjemur disini, gak ngerti kenapa alasannya, padahal kalo dilihat dari segi terik matahari, menurut gw lebih terik di nusa dua beach.
Dan inilah penampakan dreamland beach.






 



Uluwatu. Uluwatu itu letaknya di ujung Bali. Kalo kesana itu sejalur sama GWK, Dreamland, baru deh Uluwatu. Disana itu ada monyet-monyet liar sama kalo sore ada tari kecak. Nah sambil nonton tari kecak, bisa liat sunset juga. Gw pengen kesana banget karena ada monyet-monyetnya itu. Gw kan pecinta monyet. KArena nyewa tour guide, monyetnya jadi gak ambil barang-barang kita. Asal dikasih makanan aja udah mau deket-deket kok. Trus abis itu keliling ke Pura yang letaknya diatas. Subhanallah alam nya indah sekali. Begitu lihat ke bawah, ombak air laut sedang menghantam karang, masih biru, jernih. Dan menunggu sore untuk lihat tari kecak + sunset. Lagi-lagi mengucap subhanallah sunsetnya benar-benar indah.
Ini dia pict di uluwatu.









Goodbye Happiness

Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah. Percaya atau tidak, begitulah kenyataannya. Jangan menyangkalnya karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan di atas pecahan kaca, setiap langkah kita sesungguhnya hanya akan menuai luka.

Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membeirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, tetapi tidak bisa mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti dan renungkanlah ini semua sejenak. Tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersiksa dan aku menderita.

Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja?
Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas?
Akhir bahagia itu bukan milik kita.

-Arini Putri-