Kamis, 26 Desember 2013

Teruntuk, kamu...

Teruntuk kamu yang sekarang berada di ujung timur Indonesia.

Pertama kali kita kenalan, aku syok begitu kamu menyebutkan asal daerah kamu.
Setelah itu aku dibuat syok lagi begitu kamu bilang jurusan yang kamu ambil itu Teknik Elektro. Kenapa aku syok? Baru kali ini aku kenalan sama orang dari ujung timur Indonesia, Manokwari. Selama ini, asal daerah teman-temanku gak lebih dari Jawa dan Sumatera. Ada rasa senang bisa berkenalan dengan teman dari daerah yang berbeda. Lalu, setelah kamu sebutkan jurusan yang kamu ambil berbeda denganku, ada sedikit kekaguman dalam diri aku. "Kamu hebat, jarang cewek yang mau ambil jurusan listrik. Aku saja masih setengah hati untuk menjadi anak Teknik".

Waktu bergulir dan pertemanan kita semakin dekat. Walaupun kamu orangnya ambekan, walaupun kadang kita anak kosan suka takut sama kamu kalo kamu lagi marah, tapi aku tahu kamu yang paling perhatian sama teman-teman kamu. Entah kenapa aku bisa ngerasain, kamu itu kalo berteman tulus, gak mandang dia siapa, jurusan apa, dari daerah mana. Itu yang membuat aku betah jadi teman kamu.

Pertemanan gak sebatas tinggal bersama kan? Suatu hari kamu pindah kosan pun kita masih sering bareng. Bahkan rumah baru mu lebih sering aku singgahi terlebih saat aku lagi galau dan pengen curhat sama kamu. Oh iya, rumah barumu juga jadi saksi bisu antara aku sama Kak Erdi juga kan? Haha aku mau ketawa kalo inget kejadian itu, kamu dan teman kita satu lagi disogok sebotol Pulpy Orange sama Kak Erdi.

Hari-hari dikampus, kesibukan yang semakin membuat kita jarang bertemu terkadang menjadikan sebuah rindu. Rindu akan kebersamaan kita, rindu akan curhatan-curhatan dan tangisan lalu berpelukan untuk saling menenangkan. Tapi aku tahu, kita sudah semakin dibebani sama tugas akan kewajiban kita di kampus.

Yah, terlalu banyak momen indah yang kalo aku tulis disini bisa jadi 1000 halaman. Semua emang gak tertumpah disini, tapi akan kekal dalam hati kita masing-masing. Tak akan terganti karena setiap orang punya ceritanya sendiri.

Sekarang kamu udah bahagia di sisi orangtuamu lagi. Sudah berkumpul bersama kehangatan canda tawa keluargamu. Tapi aku yakin, kamu gak akan melupakan keluarga kecilmu di Jakarta, aku yakin karena aku tahu kamu.

Semoga kamu sukses membangun kota kelahiranmu ya. Kalo udah sukses jangan lupa sama teman-teman seperjuanganmu disini. Disini kita berjuang bersama selama 4 tahun untuk membuka pintu kesuksesan kita masing-masing.

Sampai bertemu lagi dalam kesuksesan kita nantinya. Aku akan merindukan kamu. Ah, maaf aku nangis waktu nulis ini. Aku terharu mengingat kebersamaan kita dulu. Kita pasti bertemu lagi kan? Kamu sudah janji ya bakal datang kalo aku nikah nanti. Doain aku ya biar ada rejeki lebih bisa ngasih kamu tiket PP, tapi kalo rejekimu yang berlebih, datanglah tanpa membawa apapun, aku sudah senang.

Dear Puput Supiyati Sumono. See ya ! :)