Sabtu, 27 Maret 2021

(Mendadak) Mudik di Masa Pandemic

Sebenarnya, memilih mudik atau pulang ke kampung halaman suami kemarin itu bisa dibilang agak nekat.

Karena masih masa pandemic gini yang notabene, kita sekeluarga tuh bisa dibilang agak parno sama Covid-19 ini. Bener-bener selama 1 tahun gak keluar kota, gak ke playground (padahal biasa seminggu 1x ke playground dulu tuh), keluar untuk belanja bulanan yang mana milih ditanggal tua biar supermarket gak sesak, sebisa mungkin dirumah aja deh. 
Banyak faktor yang bikin kita percaya Covid - 19 itu bener ada. 

Tapi, kemarin nekat. Bener-bener nekat. Karena persiapan mendadak banget bahkan bingung gimana sih penerbangan semasa pandemic tuh? 😀

Ternyata, ya hectic Bun. 

Banyak yang kudu disiapin, dan tentunya budget yang bertambah untuk Tes Antigen sekeluarga.

Tiket pesawat memang gak semahal normalnya, tapi tentu konsekuensinya jam penerbangan gak strategis, bukan penerbangan yang menerapkan social distancing, dan 80% penumpang pesawat terisi. Iya, bukan di arus mudik loh kemarin tuh.

Tapi kalo kamu sudah menyisihkan budget mudik, mending pilih maskapai yang menerapkan social distancing dengan konsekuensi harga memang agak diatas 😁

Jadi, gimana sih pergi jauh kala pandemic?

Pertama, kalo kamu naik kendaraan umum khususnya aku kemarin naik pesawat ya kamu WAJIB untuk RAPID TEST ANTIGEN. Iya WAJIB. Dan untuk penerbangan hijau, anak-anak diatas 5tahun sudah wajib RTA ya gaes, bukan Rapid AntiBody lagi. Kalo dibawah 5 tahun masih cukup Rapid Anti Body aja. Dokumen hasil RTA ini wajib kamu bawa dan kamu tunjukkan sebelum check in di Bandara.
Jadi, budget lain yang harus kamu siapin nih ya budget untuk RTA ini. Sekeluarga ada 4 orang ya lumayan sekali 😂

Kedua, kalo kamu naik pesawat dan ada budget lebih mending pilih maskapai yang menerapkan social distancing. Karena, bukan arus mudik pun penumpang pesawat rame sekali. Tapi ya kalo budget pas-pasan, apa boleh buat. Apalagi kalo mudik sekeluarga lebih dari 2 orang, berasa banget. Paling ya jangan lepas masker sedetikpun selama di Bandara, Pesawat, Bandara tujuan.

Ketiga, kalo kamu pergi bawa anak-anak pastikan kelengkapan dan kenyamanan mereka. Jangan pake masker kain saranku, malah kalo bisa double masker atau pakai masker medis yang standard + pake face shield. Diruang tunggu Bandara pilih kursi yang sepi walau agak jauh dari pintu, gapapa toh masuk ke pesawat gausah buru-buru juga. Sebelum naik pesawat pastikan sudah Pee & Pup, perut mereka kenyang karena meminimalisir pemakaian toilet di pesawat dan selama penerbangan gak boleh makan Bun. Lepas masker aja ditegur sama Pramugari 😉

Keempat, kalo pergi sekeluarga jangan lupa check in online biar gak mencar jauh. Apalagi kalo ada budget untuk beli kursi pesawat. Kalo aku kemarin ya, check in online aja biar dapat 1 row. Jadi aku bertiga anak-anak, suami sendiri di kursi deket lorong. Meminimalisir anak-anak sebelahan sama orang lain gitu. Jangan lupa nih, kalo bisa pilih penerbangan pas jam tidur anak atau pas di Bandara ajak anak main di tempat sepi sampai capek biar pas di pesawat mereka tidur 😉

Kelima, ada aplikasi namanya E-Hac yang sebaiknya kalian install sebelum bepergian. Di Aplikasi diisi profil kalian yang bepergian, tujuan kemana, naik transportasi umum apa, yang mana nantinya di tempat tujuan barcode profil kalian akan discan. Bisa manual? Hmm kurang tau aku ya karena pas di kedatangan aku gak lihat yang isi manual dimana jadi mending install di 1 hp aja dan bikin profil untuk sekeluarga.

Keenam, kalo aku nih sampe di Bandara tujuan ganti baju dulu dan barang-barang yang dibawa disemprot sama disinfektan. Mencegah lebih baik kan?

Oh iya, jangan juga kebanyakan tentengan yang dibawa ke Kabin ya gaes. Biar bisa luwes gitu. Karena pas mau turun pesawat tuh dipanggil sesuai nomor kursi jadi gak sibuk sama tentengan kabin.

Segitu sih pengalamanku kemarin, jangan lupa RTA ekspired 2x24 Jam ya. Jadi kalo kamu lama di Kampung, pas mau pulang kota ya Wajib RTA lagi 😅

Kenapa sih nekat banget pergi di masa pandemic?

Maunya dirumah aja Kak, cuma suamiku ini anak rantau tahun lalu jatahnya Mudik Lebaran ke Medan tapi dilarang. Tahun ini juga masih kemungkinan dilarang jadi makanya kami duluan curi start. Karena kalopun gak dilarang mudik, kemungkinan besar penumpang arus mudik tahun ini membludak dan ruame poll. Ya gimana ya, rindu sama keluarga di kampung yang sudah tidak tertahankan.

Bersyukurlah yang kampung halamannya bisa ditempuh pakai kendaraan pribadi. Walau lebih capek, tapi agak sedikit meminimalisir kontak dengan orang banyak.

Dan jangan lupa, tetap jalankan prokes. Aku sehabis dari kampung, isoman dirumah 7 hari. Mudik kemarin koper full sama baju karena sekali pakai tok dan nyiapin masker medis banyak-banyak, hand sanitizer dan disinfektan, plus suplemen untuk keluarga.

Semoga yang rindu bisa melepas rindu dan tetap sehat. Yang belum bisa melepas rindu, segera diberi kesempatan.

Ketemu orangtua gak harus nunggu Lebaran kok gaes ❤️