Kamis, 26 Desember 2013

Teruntuk, kamu...

Teruntuk kamu yang sekarang berada di ujung timur Indonesia.

Pertama kali kita kenalan, aku syok begitu kamu menyebutkan asal daerah kamu.
Setelah itu aku dibuat syok lagi begitu kamu bilang jurusan yang kamu ambil itu Teknik Elektro. Kenapa aku syok? Baru kali ini aku kenalan sama orang dari ujung timur Indonesia, Manokwari. Selama ini, asal daerah teman-temanku gak lebih dari Jawa dan Sumatera. Ada rasa senang bisa berkenalan dengan teman dari daerah yang berbeda. Lalu, setelah kamu sebutkan jurusan yang kamu ambil berbeda denganku, ada sedikit kekaguman dalam diri aku. "Kamu hebat, jarang cewek yang mau ambil jurusan listrik. Aku saja masih setengah hati untuk menjadi anak Teknik".

Waktu bergulir dan pertemanan kita semakin dekat. Walaupun kamu orangnya ambekan, walaupun kadang kita anak kosan suka takut sama kamu kalo kamu lagi marah, tapi aku tahu kamu yang paling perhatian sama teman-teman kamu. Entah kenapa aku bisa ngerasain, kamu itu kalo berteman tulus, gak mandang dia siapa, jurusan apa, dari daerah mana. Itu yang membuat aku betah jadi teman kamu.

Pertemanan gak sebatas tinggal bersama kan? Suatu hari kamu pindah kosan pun kita masih sering bareng. Bahkan rumah baru mu lebih sering aku singgahi terlebih saat aku lagi galau dan pengen curhat sama kamu. Oh iya, rumah barumu juga jadi saksi bisu antara aku sama Kak Erdi juga kan? Haha aku mau ketawa kalo inget kejadian itu, kamu dan teman kita satu lagi disogok sebotol Pulpy Orange sama Kak Erdi.

Hari-hari dikampus, kesibukan yang semakin membuat kita jarang bertemu terkadang menjadikan sebuah rindu. Rindu akan kebersamaan kita, rindu akan curhatan-curhatan dan tangisan lalu berpelukan untuk saling menenangkan. Tapi aku tahu, kita sudah semakin dibebani sama tugas akan kewajiban kita di kampus.

Yah, terlalu banyak momen indah yang kalo aku tulis disini bisa jadi 1000 halaman. Semua emang gak tertumpah disini, tapi akan kekal dalam hati kita masing-masing. Tak akan terganti karena setiap orang punya ceritanya sendiri.

Sekarang kamu udah bahagia di sisi orangtuamu lagi. Sudah berkumpul bersama kehangatan canda tawa keluargamu. Tapi aku yakin, kamu gak akan melupakan keluarga kecilmu di Jakarta, aku yakin karena aku tahu kamu.

Semoga kamu sukses membangun kota kelahiranmu ya. Kalo udah sukses jangan lupa sama teman-teman seperjuanganmu disini. Disini kita berjuang bersama selama 4 tahun untuk membuka pintu kesuksesan kita masing-masing.

Sampai bertemu lagi dalam kesuksesan kita nantinya. Aku akan merindukan kamu. Ah, maaf aku nangis waktu nulis ini. Aku terharu mengingat kebersamaan kita dulu. Kita pasti bertemu lagi kan? Kamu sudah janji ya bakal datang kalo aku nikah nanti. Doain aku ya biar ada rejeki lebih bisa ngasih kamu tiket PP, tapi kalo rejekimu yang berlebih, datanglah tanpa membawa apapun, aku sudah senang.

Dear Puput Supiyati Sumono. See ya ! :)

Senin, 19 Agustus 2013

Kebetulankah? Atau Memang Takdir Allah?

Kalau aku ingat kembali, perkenalanku dengan dia bukanlah sesuatu yang disengaja. Perkenalanku dengannya bukan perkenalan dengan media seorang teman. Bukan, bukan dengan semua itu. Aku berkenalan dengan dia melalui sebuah ajang orientasi jurusan, dimana semua mahasiwa jurusan IT angkatanku pun berkenalan dengannya. Namun mengapa dia memilihku? Wallahualam. Aku pun masih tak memahaminya sampai sekarang.

Kebetulankah?

Kami yang tidak pernah bertemu sebelumnya, bisa saling jatuh cinta.
Kami yang tidak pernah satu kota sebelumnya, bisa saling menyayangi.
Apa itu bisa disebut kebetulan?

3 tahun 6 bulan sudah kami bersama. Berantem, baikan, marahan, ngambek, diem-dieman semua masalah sudah pernah dirasakan tapi kami masih memilih bersama, masih memilih orang yang sama.
Kebetulankah?

Apa kamu percaya sama yang namanya kebetulan? Kalau aku tidak. Aku percaya semua sudah digariskan oleh Allah. Semua sudah diatur jalannya oleh DIA, termasuk jalanku bersama dia.

Pertemuan yang tidak bisa dibilang indah. Sebuah kesalahan yang terjadi dimasa lalu namun berakhir indah untukku saat ini.

Aku tidak pernah menyesali masalaluku ataupun masalalunya. Biarlah semua tetap menjadi masa lalu. Terimakasih ya Rabb atas garis takdirMu untuk kami.

Kini kami sedang berusaha untuk menatap masa depan kami berdua. Untuk itu, jangan biarkan semua ini sia-sia ya Allah. Aku percaya semua yang terjadi bukan hanya sekedar kebetulan semata. Semesta punya jawaban atas semua ini.

Bismillah. Dengan menyebut nama Allah, lancarkan semua rencana kami. Semoga niat baik kami engkau Ridhai ya Allah.



PS : *Terimakasih ya atas pembicaraan serius kemarin malam. Terimakasih sudah menyadarkan aku dengan cara halusmu. Terimakasih atas cambukanmu. Kini aku sadar umurku sudah bukan umur untuk main-main, begitu juga denganmu. Kita jalani bareng-bareng, kita usaha bareng-bareng, kita niatkan bareng-bareng. Mulai malam itu kita sepakat semua kita lakukan bareng-bareng.

-disstea

Sabtu, 03 Agustus 2013

[REPOST] Berlebihan Enggak Sih?


  • Berlebihan enggak sih kalau aku jadi ibu dari anak-anak kamu nanti.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu jadi imam aku nanti, ketika kita sudah menjadi halal.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu, kamu orang yang setiap hari aku kecup keningnya saat kita bangun tidur.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu jadi pendengar pertama saat aku ada masalah-masalah sama kerjaan aku.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu jadi guru ngaji anak-anakku nanti setelah kita melakukan shalat magrib.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu, kamu orang yang pertama aku bangunin setiap pagi untuk shalat subuh.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu jadi orang terakhir yang aku liat sebelum tidur. @deplant19
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu, kamu yang aku masakin tiap hari.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu dan kita jadi orang yang bisa menyelesaikan masalah bareng-bareng nanti.
  • Berlebihan enggak sih kalau aku mau kamu, kamu yang aku sediain sarapan saat kamu mau berangkat kerja nanti.

Inti dari pertanyaan tadi aku mau kamu denger lagunya Maliq n D'essentials yang Pilihanku :)

(aamiin~)

Sumber : LDR Story 

*Editing sedikit karena disesuaikan dengan gender*

Selasa, 25 Juni 2013

Kepada Jarak Aku Menitipkan..

Kepada jarak aku menitipkan cinta
Kepada jarak aku menitipkan rindu
Kepada jarak aku menitipkan sayang
Kepada jarak aku menitipkan senyum
Kepada jarak aku menitipkan kepercayaan
Kepada jarak aku menitipkan rasa bangga
Kepada jarak aku menitipkan rasa terima kasih
Dan kepada jarak aku menitipkan doa

Untuk dia, dia yang ada disana yang sedang berjuang juga untuk masa depan kita, masa depan aku dan dia.

Insya Allah.

Senin, 24 Juni 2013

Review Film Refrain

Film Refrain diangkat dari sebuah novel yang berjudul sama "Refrain", diperankan oleh Afgan sebagai Nata, Maudy Ayunda sebagai Niki dan Chelsea Islan sebagai Annalise. Ceritanya tentang persahabatan yang terjebak cinta segitiga didalamnya. Well, gw menyebut demikian karena ketiganya saling jatuh cinta.
Sebenarnya udah yakin, novel yang dijadiin film pasti akan beda jalan ceritanya. Gak sesuai sama ekpetasi kita waktu baca novelnya (re:ngayal). Overall, karena gw suka sama cerita di novelnya, dan yang main jadi Nata si Afgan, gw tetep memilih nonton.
Berikut ulasan atau review atau pandangan gw tentang Film Refrain VS Novel Refrain


  • Gak ada sosok Mama Niki dan Klaudie, adik Niki di Film Refrain
  • Sosok Vidia Rossa, ibu Annalise cuma ditampilkan sebagai poster di kamar Niki (itu juga sekelebat gak tau jadinya siapa yang ada di poster itu)
  • Di Film, pas Anna baru datang ke sekolah, Niki udah tau kalo dia anak dari Vidia Rossa dan langsung kenalan saat itu juga bukan dikelas.
  • Adegan di UKS, Nata ngasih obat cacing pas tau Anna pusing. Padahal di Novel Nata cuma nawarin tempat tidur ke Anna.
  • Niki yang bilang ke Anna "aku sama Nata temenan, sahabatan dari kecil" bukan Nata.
  • Di Novel, Niki nawarin ke Anna buat gabung di ekskul Cheers. Sedaangkan di Film, Helena doang yang ngajak Anna.
  • Di Novel, Anna, Niki, Nata nunggu mama Anna yang katanya mau datang ke Jakarta sampe berjam-jam. Di film, belum juga turun dari taxi Anna udah tau kalo mamanya gak jadi datang.
  • Gak ada adegan ban sepeda Nata bocor dan mereka akhirnya ke rumah Annalise.
  • Niki nulis no teleponnya pake lipstik di kertas. Di film, nulisnya di baju sekolah Oliver.
  • Pas Niki ngedate sama Oliver, Nata sama Anna pergi ke Mall mau nonton trus ke kedai kopi. Di film mereka cuma jalan di sepanjang Bundaran HI
  • Mobil Oliver mogok karena jalanan banjir dan mereka nunggu derek sambil berteduh. Disitu Oliver yang ngasih jaket. Di film, gak ada banjir tiba-tiba berhenti (mungkin maksudnya mogok) dan Niki ikutan keluar mobil. Niki ngasih jaket biar dipake bareng. (Disini agak gak masuk akal, mobilnya mogok? Tapi Whipper mobilnya masih gerak :|)
  • Pas Niki sakit, Nata nemenin niki sambil main monopoli trus Oliver datang. Adegan ini gak ada, cuma Nata yg bawa soal TO buat Niki.
  • Nata ikutan secret admirer pake amplop biru. Di film amplop itu cuma disimpen trus dikasih nya lewat Kak Danny ke Niki pas Nata udah sekolah ke luar negeri.
  • Gak ada Anna ke rumah Nata dan mereka duduk di trampolin berdua trus Niki ngeliat.
  • Pas Nata kecelakaan itu Niki lagi nonton Oliver tanding basket di sekolahnya. Di film, Niki lagi ngedate sama Oliver.
  • Gak ada cerita Anna ikut lomba photography
  • Di Film Niki dan Nata tau Anna suka sama Nata pas Anna lagi megang foto Nata trus Anna kaget Niki Nata dateng tiba-tiba ke rumahnya karena dia bolos. Pas Anna bilang suka ke Nata, Nata dengan polos jawab "Sorry An, tapi gue udah sayang sama Niki" dan Niki denger.
  • Gak ada cerita Anna mau ikut mamanya pindah ke Milan (Ya wong mamanya aja invicible)
  • Di Novel, Niki tau Nata sayang dia dari tulisan Nata yang Niki temukan di kamar Nata.
  • Di Novel, gak ada Niki salah nyebut nama Oliver jadi Nata. Dan itu bikin Oliver marah ke Niki. Gak ada.
  • Di film gak ada sosok Shasa dan gak diceritain kalo Helena akhir-akhir ini sering ketemu Oliver.
  • Adegan prom beda!! Banget!! konfliknya beda pake banget!!
  • Prom di novel tuh gini, Oliver diboongin sama Helena kalo dia datang ke prom sama Helena dia bakal ketemu sama Shasa. Oliver gak tega sama Niki cuma bisa bilang dia sakit gak jadi ke Prom. Niki udah bawa monopoli ke rumah Oliver tapi Oliver pergi. Niki nyusul ke prom dan dia liat Oliver sama Helena. Dia nangis dan pergi dari prom trus ada Nata naik sepeda nyusul Niki.
  • Prom di film? Oliver ngambek marah pas Niki salah nyebut nama dia jadi Nata. Malemnya nelpon Niki bilang sakit. Niki berangkat prom sendiri. Nata juga ada di prom itu. Oliver dateng sama Helena dengan muka licik. Niki mau nampar Oliver tapi ditahan Helena trus tiba-tiba Nata tarik tangan Niki dan nonjok Oliver. Disni kesannya Oliver jahat ya. Klo di novel kan dia kayak gitu demi Shasa karena Shasa cinta pertama dia.
  • Nata sekolah musik ke Viena, bukan Amerika.
  • Niki jadi designer, bukan guru :|
  • Niki nyusul Nata ke Viena karena surat biru yang dikasih kak Danny pas Nata pergi. Gak ada tuh adegan nangis-nangisan di bandara :|
  • Cerita di Viena, Niki mau ke Universitas Nata tapi ditengah jalan dia liat Nata naik sepeda. Minta berhenti  buat nyamperin Nata tapi malah ditinggal sama supir taxinya karena gak bisa berhenti lama-lama. Koper Niki masih di taxi. Trus dia jalan nyari-nyari Nata sampai di Univ nya dia dikasih tau kalo ada mahasiswa dari Indonesia lagi ujian dan itu benar Nata.
  • Mereka naik delman trus jadian deh.
But, dibalik semua perbedaan itu. Gue tetep suka sama manisnya cerita Niki, Nata dan Anna. 
Sekian.

"You're the song that keeps on playing, you're the part that keeps repeating. Sing it all over again, like a refrain.."

Rabu, 22 Mei 2013

Hujan

Dulu aku menyukai hujan. Hujan itu romantis, hujan itu kata-kata yang tidak tersampaikan. Hujan itu anugerah.
Sampai pada suatu kejadian, dimana aku benci akan hujan. Terlebih ada suatu lagu yang berjudul Hujan.
Mengapa? Karena..
Hujan mengingatkanku tentang cerita dia dan masa lalunya.
Hujan masih membawa dia dengan arusnya ke kehidupan lalunya.
Hujan menyeret dia untuk mengingat kenangan yang berputar antara mereka.
Dan hujan adalah sebuah lagu yang selalu dia dengar untuk berharap semua akan kembali seperti dulu.
Saat itu aku membenci hujan.
Hujan gak lebih dari sebuah jerat yang menghalangi masa depan datang karena akan selalu ada masa lalu didalamnya.
Ya, aku benci hujan.
Hujan yang membuat semua yang sudah diperjuangkan hampir menjadi sia-sia.
Hujan yang membuat aku menjadi sebuah pilihan.
Hai hujan, memang kau pikir enak menjadi sebuah pilihan? TIDAK
Hai hujan, mengapa tak kau seret saja sesuatu yang masa lalu pergi bersamamu?
Hai hujan, bukankah setelah kau pergi akan muncul pelangi yang indah? Ya, aku butuh pelangi bukan kamu!
Gara-gara kamu hujan, aku merasakan bagaimana rasanya menunggu ketidakpastian.
Gara-gara kamu hujan, aku merasakan bagaimana rasa sayangnya padaku terbagi.
SEMUA KARENA KAMU, HUJAN!

Tapi sekarang, semua memory tentang kebencianku akan hujan terhapus sudah.
Memang aku merasakan sakitnya dikhianati, perihnya dibohongi, semua karena hujan.
Tapi hujan, bukankah semua manusia akan merasakan sakit sebelum datangnya bahagia?

Sekarang, terimakasih ya Hujan, karenamu bahagia yang lebih dari sekedar bahagia datang kepadaku.
Biarlah kebencianku akan hujan menjadi sebuah pelajaran hidup yang sangat bermakna.
Ya hujan, karena aku sudah merasakan tidak enaknya menjadi sebuah pilihan, maka aku juga tidak akan pernah mau memilih
Ya hujan. karena aku  sudah merasakan tidak enaknya dikhianati, maka aku juga tidak akan mengkhianati seseorang.
Aku akan menjaganya hujan.
Semua tidak boleh jadi kesia-siaan bukan? Seperti yang ia katakan.

Sekarang, aku menunggu datangmu hujan, aku menunggu sejukmu hujan. Karena aku butuh pelangi. Dan aku tahu, pelangi akan selalu datang setelah kamu, hujan.

Aku selalu bahagia, saat hujan turun karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri.

Selasa, 07 Mei 2013

WISUDA

It's official now. Adhiesti Nurannisah, ST

Terimakasih untuk keluarga, pacar, sahabat, dan semua pihak atas support dan doanya. Alhamdulillah saya lulus di semester 7 ini.








Terimakasih untuk semuanya, segalanya :')



Kamis, 18 April 2013

Saat Dia ... Saat Itu Kamu Tau ...


  • Saat dia mengorbankan waktu rapatnya hanya untuk merawat kamu yang sedang sakit
  • Saat dia mengorbankan waktu bermain futsalnya dan memilih pergi menemanimu yang sedang merasa bosan
  • Saat dia tiba-tiba datang ketempatmu dan membawakanmu coklat dan es krim hanya untuk meminta maaf atas kesalahannya saat itu
  • Saat dia menyempatkan mengajakmu pergi nonton disaat dia baru pulang dari kantornya
  • Saat dia mengalah pada saat debat denganmu ketika tim bola kesayanganmu kalah
  • Saat dia menyempatkan makan malam bersamamu
  • Saat dia menyisihkan sedikit waktu untuk meneleponmu ketika dia sedang berada di luar kota
  • Dan saat dia mengorbankan dinas ke kampung halamannya untuk datang ke acara wisudamu
  • Saat itulah kamu tau sebesar apa rasa sayangnya untukmu.

Hargai pengorbanannya. 
Ucapkan terimakasih padanya karena telah melakukan itu semua untukmu.
Kamu berhak mempertahankan lelaki seperti dia.


Insya Allah :')

Rabu, 17 April 2013

Kepada Kamu Yang Kucintai Dari Jauh

Jika suatu hari kamu rindu dan ragaku terlalu jauh untuk kamu gapai,
berdoalah..
Agar aku dikuatkan, atau kamu diberikan rezeki berlebih untuk menemuiku.

Jika suatu hari kamu merasa tersisihkan karena semua kesibukanku,
mengertilah..
Aku disini berusaha, agar kelak kita bisa bersama dan kita tak perlu bekerja terlalu keras seperti ini, untuk membayar semua waktu saat kita terpisah seperti ini.

Jika suatu hari kamu tidak yakin akan semua yang kita jalani,
berusahalah..
Agar kita bisa diberikan jalan, atau setidaknya diberikan kemantapan hati untuk melalui apa yang sebenarnya begitu ganjil untuk dijalani. Mencintai dari jauh..

Jika suatu hari kamu membuka mata dan mendapati diriku tak ada disana,
bersabarlah..
Akan datang waktu, dimana jarak terjauh dari aku tak dapat melihatmu adalah ketika saling berpunggungan ketika tidur.

Jika suatu hari kamu mencari sosok untuk kamu rengkuh dengan erat dan sempurna,
cobalah tetap tenang..
Biarlah malaikat yang menjaga langkahmu, biarlah sayapnya menggenggammu erat dan membuatmu aman. Aku yakin, malaikat menyayangi mereka yang mencintai tanpa syarat.

Jika suatu hari kamu kebingungan menentukan langkah, sedangkan aku terlalu fana untuk bisa kamu andalkan,
Yakinilah..
Apapun jalan yang kamu ambil, selama untuk kebaikan kita bersama, aku disini akan tetap tersenyum, memberika suntikan semangat melalui setiap permintaanku kepada Tuhanku.

Jika suatu hari kamu merasa semua yang kita jalani tanpa tujuan,
Ingatlah..
Kita pernah memutuskan untuk bersama, saling jatuh cinta dan berharap pada mimpi yang pernah kita bangun. Berkomitmen menjalani semua, dan saling menjaga segala rasa.

Jika suatu hari kamu ingin mengakhiri ini semua,
renungkanlah..
ada kelelahan yang tak dapat kita sembunyikan dalam menjalaninya, tapi akan ada penyesalan yang terukir pasti dan juga tenaga yang terkuras habis apabila suatu saat nanti kita memutuskan berjalan sendiri.

Jika suatu hari kamu lelah,
Percayalah..
Aku masih disini, di tempat kita biasa bertemu, menunggumu datang untuk kembali bercengkrama, walau sesudahnya ada episode baru bernama rindu yang lebih hebat.

Jika suatu hari kamu merasa dadamu hangat,
peganglah..
Itu doaku, agar kamu selalu merasa tenang. Tuhan sedang menyentuhmu, karena pintaku dalam sujudku.


Untuk kamu yang kucintai dari jauh..
bersabarlah..
Aku disini.. Masih ditempat yang sama,
dengan rindu yang menumpuk,
dan cinta yang tak kalah banyaknya..
Aku disini, menunggumu pulang.
Karena kamu, sudah kubuatkan rumah.
Didalam sini.
dalam hatiku, yang selalu tak pernah gagal untuk kamu sentuh

Story by Falla Adinda  

How Do You Know He Loves You ?


I know he loves me, when...
  • Saat di waktu tidak terduga ia tiba-tiba memeluk saya dari belakang, melepaskannya; tanpa berkata apa-apa dan berjalan seolah-olah tak terjadi apa-apa.
  • Saat ia menyisakan potongan terakhir makanan favoritnya, terlibat 'pertikaian' kecil "buat elo aja.." | "Nggak, udah buat elo aja. Udah ini makan.." | "Udah elo aja." dst dst ampe lebaran kuda.
  • Ketika ia menatap saya sembari saya menceritakan apa yang terjadi hari ini. Mendengarkan dengan baik sambil sesekali menanggapi dengan mata berbinar.
  • Ketika ia mencium kening saya di depan orang tua dan keluarga besarnya.
  • Saat ia menarik tangan saya erat, mengenalkan saya pada teman-temannya.
  • Ketika ia menyertakan saya sebagai salah satu alasan pengambilan keputusannya.
  • Ketika ia bertanya pada saya mana pakaian yang cocok untuk dikenakan, parfum yg harumnya lebih nikmat, kacamata yang jatuhnya lebih cocok diwajahnya, sepatu yang lebih pantas dan mana kue yang lebih enak di lidah saya.
  • Atau ketika ia bermain dengan ponakan-ponakan saya, mencium mereka dan dengan sabar mengajari mereka bermain game di iPad.
  • Atau mungkin saat ia mencium tangan ayah dan ibu saya.
  • Mungkin juga saat ia menunduk sopan layaknya saya seorang putri di pintu gerbang rumah saya ketika ia pamit pulang.
Bukan jutaan kata cinta yang diutarakan yang bisa menunjukkan sayang, bukan pula tweet romantis, bukan pula foto berdua yang harus selalu terpasang. Cinta itu datangnya dari hati, dan hati pula yang akan berbicara banyak, keyakinan itu akan tumbuh dengan sendirinya. Sebuah perasaan pasti akan rasa yang sama-sama dirasa. Cinta dan keraguan tidak akan tumbuh bersamaan, dan saya tidak dapat menjelaskan kenapa, tapi semua hal kecil yang ia lakukan untuk saya bermakna besar. Semua hal kecil yang ia ingat dari saya menyisakan senyum lebar, semua kecupan kecil, semua sapaan ringan dan ejekan-ejekan; itu cinta. Ah, saya sudah tua rupanya, saya tak lagi membutuhkan pernyataan cinta setiap waktu, karena jauh di dalam sini *tunjuk dada*, saya tau, kami memiliki rasa yang sama.

Kamu..
keagungan yang dikirim Tuhan untuk saya,
terima kasih.

Story by Falla Adinda

Adakah Yang Berubah?


"Thank you for today.."

"My pleasure, Nona.. Goodnight.."

Lalu ada pelukan hangat, panjang, diselingi kecup lembut pun basah.

*lalu lampu mendadak menyala.*
kemudian kami bertingkah seolah tidak ada apa-apa.. Kaget dan salah tingkah.
Setelah menyadari bahwa yang menyalakan lampu adalah asisten rumah tanggaku yang terbangun dan ingin mengecek kunci garasi, kemudian kami berdua tertawa..

Melanjutkan pelukan tersebut..
..... dengan mata was-was.


-------------


Siapa yang tidak pernah merasakan moment seperti tergambar di atas? Diam-diam mengecup bibir, diam-diam berpelukan saat rumah sepi dan mendadak menjauh ketika ada suara pintu terbuka atau derap langkah kaki.

Lalu kemudian aku terdiam dan berpikir, ketika kamar menjadi tempat yang tak lagi taboo bagi sepasang kekasih dan tempat tidur bukan lagi tempat yang dijauhi, akankah rasanya sama seperti dulu? Seperti saat tanganmu mengelilingi punggung dan pundakku di dalam mobil, mencuri suasana karena rindu..

Akankah rasanya sama? Ketika piring sushi yang biasa kita lahap depan mata adalah hasil perhitungan jeli mengenai "Makan apa kita selanjutnya kalau malam ini uang dihabiskan untuk makan sushi?", bukan karena sushi tersebut adalah 'traktiran' kamu di hari kencan kita..

Akankah rasanya sama? Ketika dress cantik yang kamu beli sebagai hadiah untukku adalah hasil pertimbangan panjang dan pembagian uang pangan pengisi kulkas dan tagihan listrik, bukan sekedar sisa gaji seperti dulu; saat dimana tiba waktunya makan adalah tiba pula pesan singkat berisi "Mas, makan dirumah gak? Kalau nggak, Momi gak masak.."

Akankah rasanya sama? Ketika setiap malam kita sudah bisa berbagi tempat tidur dan aku bisa memelukmu kapan saja seperti ketika aku memelukmu erat namun singkat ketika orang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak melihat ke arah kita, yaa., seperti saat kita masih pacaran..

Akankah rasanya sama?

------



Rasanya itu semua tidak akan sama. Karena ketika berbicara mengenai hidup, kita tak luput berbicara tentang perubahan dan penggantian tingkat kebahagiaan.

Selalu akan ada yang berubah..

Ketika sudah tidak ada lagi muka bete karena kencan yang dirasa belum puas tetapi mobilmu sudah sampai di depan rumahku.. Ya, karena kita kan pulang ke rumah yang sama..

Ketika sudah tidak ada lagi pergulatan dengan berat badan sendiri saat memakai dress pas badan dengan ritsleting di belakang karena kamu sudah bisa melihat punggungku tanpa benang. Ya karena kita berada pada kamar yang sama..

Ketika sudah tidak ada lagi rasa canggung melihat adegan intim pada sebuah film karena kamar kita kelak; walau kecil, sudah bisa menjadi tempat melampiaskan semua angan dan mungkin saja menjadi saksi "si kecil" yang akan lahir; nanti..

Ketika sudah tidak ada lagi pertengkaran mengenai kabar yang terlambat datang, walau mungkin nantinya kita akan bertengkar mengenai kamu atau aku yang pulang terlambat karena pekerjaan yang masih menumpuk.


...


Ketika kita harus berbagi rak sepatu, ketika aku sudah merencanakan memisahkan sepatu futsal dan bolamu di rak paling bawah dan sepatu hak tinggiku di rak sisanya. Ketika kamar mandi didominasi harum favoritku dan ketika dinding kamar merupakan hasil pilihan warna favoritku. Aku tau, hidup akan semakin berat, karena bukan lagi masalah jadual tayang bioskop yang akan kita ributkan, tapi tentang jadual mencuci pakaian di laundry. Hidup akan semakin rumit, tentang cicilan rumah, tentang biaya sekolah dan tentang pembagian waktu.

Hidup akan tak lagi sama,
tapi aku percaya,
sejauh kamu sudah halal untuk di sisi,
semua kerumitan akan menjadi lebih berarti.





Bismillah. :)

Story by Falla Adinda

Tiiiiidddduuuuuunggggg

Akhirnya menginjak daerah pulau seribu juga tepatnya ke Tidung. Dari jaman kuliah emang pengen tapi belom kesampean hahah. Dan akhirnya ajakan dari Kak Erdi pun datang. Bersama teman-teman kantornya kita menuju pulau Tidung. Sempat mikir gak enak karena gw bukan keluarga BRIS, tapi ternyata ada pasangan lainnya diluar BRIS yang ikut juga. Aheeeeey

Schedule Kegiatan :

*Jumat, 29 Maret 2013

  • 03.45 Jalan dari rumah ke tempat janjian di depan CL dianter Papa karena katanya janjian jam 05.00 :O
  • 04.15 Ternyata jalanan lancar dan jam segini sudah sampai dong. Dan ternyata Kak Erdi masih baru jalan dong. Akhirnya parkir di depan Trisakti nunggu Kak Erdi
  • 04.35 Akhirnya Kak Erdi datang juga dan menghampiri teman-temannya di SPBU Daan Mogot. Sampai sana kita Sholat Subuh dulu karena sudah adzan.
  • 05.00 Mulai bergerak ke Angke pake angkot charteran yang seorangnya kena Rp 5.000. Seru ya naik angkot rame tapi yang diobrolin nyambung soalnya penumpangnya pada kenal semua.
  • 06.00 Baru sampe Angke. Perjalanan kira-kira sejam karena di deket Angke dan mau ke pelabuhannya itu macet sekali. Ternyata banyak orang yang ingin ke pulau juga. Untung kita majuin jadwal keberangkatan ya :D
  • 06.15 Posisi udah dikapal kayu bagian atas, udah duduk manis nyari tempat PW karena kira-kira perjalanan 3 jam katanya. Harus cari posisi enak buat tidur. Ngantuk booo jam 3 subuh udah bangun :D
  • 07.00 Kapal baru terlihat akan bergerak, antri karena depan belakang kita ada kapal lain. Oh jadi sepertinya kapalnya ini emang berangkatnya jam 7 gitu deh.
  • 09.00 Kira-kira jam segini sudah capek tidur (jadi dari kapal berangkat itu langsun terlelap haha) dan mukai melihat-lihat pemandangan laut yang sudah berwarna biru jernih gak pake butek. Alhamdulillah ombak gak berasa jadi gak (belum) mual.
  • 09.45 Katanya sih udah deket, daaaaaan pemirsah tempat kira duduk masuk air. Entah air darimana. Ya memang sih diluar hujan kecil, tapi airnya itu dari pinggir bukan dari jendela. Alhasil ada yang duduk di pelampung dan gw memilih jongkok. Udah gitu ombaknya gede, mungkin karena hujan. Jadi mulai berasa mualnya nih perut dikocok-kocok. Mana cuma sarapan donut. Alhasil gigit bibir biar gak muntah sambil liat muka Kak Erdi yang mau ngomel kalo sampe muntah
  • 10.15 Alhamdulillah akhirnya kita sampai juga di Tidung. Kapal parkir aja pake antri, udah gitu buat ke dermaga aja antri, Heuh, betapa banyak orang yang ingin melihat keindahan alam di Pulau ini.
  • 10.30 Ketemu juga sama bapak yang ngurusin kita selama disana. Dan jalan kaki dong ke Homestay yyang kita belum tau seberapa jauh kita akan jalan kaki. Sambil jalan liat-liat homestay yang persis dipinggir pantai, bagus sekali emandangannya.  
Jalan kaki rame-rame gak terasa
  • 10.45 Ya akhirnya kita sampai di homestay yang letaknya juga di pinggir laut persis. Alhamdulillah. Bentuknya gak kayak rumah warga, tapi kayak kos-kosan gitu loh. Jadi ternyata kita disediain 2 kamar buat cowok sama cewek. Kamarnya bagus, kasurnya springbed dan kamar mandinya juga bersih, cuma ACnya kurang berasa.  Dan viewnya juga bagus karena kita dapat di lantai 2.
Naik tangga gak ada pegangan, ngobrol sama angin laut. Adeeemm

  • 11.00 Setelah istirahat sebentar kita memutuskan makan, karena begitu kita datang makanan sudah ada dikamar. Makannya lucu, lauknya disediain sesuai jumlah orang, gitupun aqua gelasnya hahaha. Yang bisa lebih cuma nasi sama sayur hahhahaah tapi enak kok, trus bergizi 4 sehat kurang 5 sempurna hahaha. Abis makan ngobrol ditemein angin laut, sambil menunggu jam lelaki sholat jumat.

Fakta Unik Tentang Korea Selatan


  • Orang Korea suka makan bawang putih karena dipercaya dapat menetralkan darah
  • Orang Korea jarang makan dengan tangan karena dianggap kurang sopan
  • Biasanya 2 minggu sebelum ujian, perpustakaan penuh oleh para pelajar yang ingin belajar
  • Di Korea, jika dosen terlambat walau hanya 2 menit, maka dosen akan meminta maaf kepada mahasiswanya
  • Semua mahasiswa Korea diwajibkan untuk cuti selama 1 semester atau lebih selama menjadi mahasiswa 
  • Di Korea, kimchi dipercaya dapat menambah selera makan 
  • Kimchi dapat mencegah kanker karena dibuat dari sawi putih dan lobak. Memiliki kadar serat tinggi namun rendah kalori
  • Kimchi termasuk kedalam 5 makanan tersehat di dunia versi Majalah Health Magazine
  • Saat berfoto, orang Korea lebih suka mengatakan "Kimchi" daripada "Cheese"
  • Di Korea, search engine seperti Google atau Yahoo kurang begitu populer. Mereka lebih suka search engine lokal seperti Daum
  • Amigo adalah singkatan dari Areumdaun Minyeorueljoahamyeon Gosaenghanda (Hati Jadi Sakit Ketika Kamu Jatuh Cinta Dengan Si Cantik)
  • Bahasa gaul remaja Korea lebih cenderung berbentuk singkatan seperti Amigo

Selasa, 02 April 2013

Bali [part 2]

Kali ini wisata ke Bali karena ikut reunian SMP mama. Kenapa mau? Karena ada hari bebas yaitu hari minggu dimana mama udah ngejanjiin mau ke dreamland dan uluwatu. Konon waktu kesana dulu gak sempet kesini. Jadilah 2 hari pertama di Bali cuma jadi tukang foto, karena males difoto karena udah banyak koleksi di Kintamani, Tanah Lot, Bedugul.

Dreamland Beach. Pantai yang bikin penasaran karena banyak orang bilang pantainya masih biru, jarang dikunjungi karena buat sampai ke pantai aja jauh sekali. Ya dan ternyata benar. MEmang tempat parkir mobil sama pantainya jauh. Untuk ke pantai kita naik shuttle dan gak diturunin depan pantai persis. Kita mesti turun ke bawah buat sampai ke pantai.
Kesan pertama, baguuuuus. Birunya masih kelihatan dengan pasir putihnya, meskipun kalo kegulung ombak pasirnya jadi coklat juga. Banyak bule berjemur disini, gak ngerti kenapa alasannya, padahal kalo dilihat dari segi terik matahari, menurut gw lebih terik di nusa dua beach.
Dan inilah penampakan dreamland beach.






 



Uluwatu. Uluwatu itu letaknya di ujung Bali. Kalo kesana itu sejalur sama GWK, Dreamland, baru deh Uluwatu. Disana itu ada monyet-monyet liar sama kalo sore ada tari kecak. Nah sambil nonton tari kecak, bisa liat sunset juga. Gw pengen kesana banget karena ada monyet-monyetnya itu. Gw kan pecinta monyet. KArena nyewa tour guide, monyetnya jadi gak ambil barang-barang kita. Asal dikasih makanan aja udah mau deket-deket kok. Trus abis itu keliling ke Pura yang letaknya diatas. Subhanallah alam nya indah sekali. Begitu lihat ke bawah, ombak air laut sedang menghantam karang, masih biru, jernih. Dan menunggu sore untuk lihat tari kecak + sunset. Lagi-lagi mengucap subhanallah sunsetnya benar-benar indah.
Ini dia pict di uluwatu.









Goodbye Happiness

Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah. Percaya atau tidak, begitulah kenyataannya. Jangan menyangkalnya karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan di atas pecahan kaca, setiap langkah kita sesungguhnya hanya akan menuai luka.

Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membeirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, tetapi tidak bisa mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhenti dan renungkanlah ini semua sejenak. Tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersiksa dan aku menderita.

Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja?
Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas?
Akhir bahagia itu bukan milik kita.

-Arini Putri-

Senin, 04 Februari 2013

SEMINAR

Update judul aja berat setengah mati rasanya. Rasanya beban banget buat nulis "SEMINAR" mengingat itu merupakan langkah pertama menuju gelar ST.
Jadwal seminar gue itu sebenarnya 16 Januari 2013 jam 10.30. Sudah cantik dong, sudah siap mental, siap sogokan makanan buat teman-teman penonton. Daaan kabar buruk pun datang. Diakarenakan cuaca yang memang hujan dari semalam, seminar gue pun DITUNDA karena dosen pembimbing kejebak banjir. Eng ing eng, ditunda sampai esok hari dengan waktu yang belum pasti. Sooooo, cantik-cantik kekampus nontonin orang seminar doang? Ya gak! Harus tetap ada dokumentasi dongg. After Before gitu ceritanya.

Esoknya...

Pagi-pagi udah sms-an sama teman yang juga ditunda yang sepembimbing sama gue. Dan dia juga gak bisa ngabarin pasti jam berapanya. Mengingat emang semaleman ujan parah banget. Daaaaaan menjelang siang pak dosen ngabarin kalo seminar ditunda lagi. Ok, status gue disitu PGT alias penmpang gelap tetap nya Reny karena gue udah gak punya kosan boooooo. Yaa disabar-sabarin. Seharian ngebabi deh dikamar sama Reny dan Ici. Karena mau buka file yang judulnya "PAPER" aja mualeeeeess haah.

Niatnya jumat pulang karena emang masih hujan dan memprediksi bapaknya masih kejebak banjir. Negosiasi minta dijemput papa, dan karena takut jumat ini masih banjir, alhasil kata papa sabtu pagi-pagi aja ya dijemputnya. OK FIX jadi gue seminggu terlantar di Kosambi :D

Disaat yang lain sibuk revisi, gue? Nonton Running Man. Ya abis masih belum tau jadwalnya kapan. Dan pengumuman sudah dibuat jadwal seminar nanti diatur lagi. Nyantai dooong..
Minggu siang ada kabar UAS diundur jadi rabu karena banjir. Dan mention Kajur nanyain nasib seminar dibilang nanti dijadwal ulang. Ya tambah nyantaaaaaaai

Senin pagi jam 7an lah buka hp ada sms dosen "Seminar hari ini ya" what??? what??? dan buka wassap ada dari alan bilang jam 9 seminar, sms dari dwi bilang begitu juga. Apa??? Gue dibekasi ini!! Mana bisa kekejar. Mana baru banguuuuuuuuun.
Wussssssshh buru-buru siap-siap, ready goto terminal. Sejam nunggu bis gak muncul-muncul. Nelpon mama akhirnya dan disuruh naik ojek. Ok, nunggu 15 menitan buat tukang ojek depan rumah nyampe. Daan selama perjalanan smsan sama orang-orang dikampus. Haduuuuuu panik tingkat dewa dewi. Smsan sama pacar nanyain jalanan banjir juga. Dannn ngasih kabar terus-terusan ke teman-teman dan dosen.
Nyampe setengah 11 pemirsaaaahhh. Alhamdulillah masih ditungguin sama teman-teman. Masuk kelas langsung kayak ikutan Super Trap. Bengong. Aus. Ngos-ngosan. Pake alamamater, ganti sepatu dan langsubng presentasi.
Alhamdulillaaaah masih dikasih kemusdahan dan kelancaran sama Allah. Masih bisa ngejelasib dan negajwab pertanyyan dari teman-teman. Dan bersyukur dapat dospem baik hati mau nungguin gw.
Oh iya anak-anak sekelas pada tau perjuangan gue. Semoga A ya pak! hahahahahaha

Selasa, 01 Januari 2013

Renungan

Sang waktu terus berjalan tanpa seorangpun yang mampu membendungnya.
"Manusia tanpa waktu seperti ikan tanpa air".
Ada juga yang mengatakan "Waktu yang berlalu seperti air sungai yang mengalir"
Kita tidak akan pernah menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya.
Ini semua mengingatkan, agar kita lebih menghargai waktu dan kehidupan.
Hargailah dan syukurilah siapa & apa yang kita miliki saat ini.
Tahun baru merupakan momentum yang sangat baik bagi kita untuk evaluasi diri.
Merenungkan apa yang telah kita lakukan selama ini.
Apakah kita telah hidup dengan rajin dan maksimal?
Jangan pernah "bermain-main" dengan kehidupan.
Saat kita pindah rumah, kita meninggalkan benda-benda yang tidak berguna ke rumah baru.
Demikian juga halnya saat kita akan memasuki tahun baru.
Tinggalkanlah semua rasa benci, amarah, dendam, serakah, iri hati, dll karena itu semua hanya merupakan "kebodohan".
Bawalah cinta, kasih, sayang, ketulusan & kebesaran hati & pemaafan ke tahun baru ini.
Semua penderitaan yang kita alami di tahun ini adalah ujian dari Allah untuk "memurnikan" kita untuk naik ke level yang lebih tinggi.
Terimakasih pada Allah yang selalu memberi kita kekuatan untuk melaluinya dengan baik.
Selamat Tahun Baru Masehi 2013..


Ini sms dari Bapak Calon Mertua gw. Subhanallah sampe gak tau mau balas apa. Terharu selalu diingatkan setiap momen-momen besar di dunia ini. Semoga jadi pribadi yang selalu menghargai waktu dan lebih baik lagi kedepannya untuk kita semua. Aamiin.