Pilah pilih hotel untuk staycation dimasa pandemic tuh lumayan banyak syarat dan ketentuannya.
Yang paling utama adalah kamar dengan sirkulasi udara yang baik.
Baca juga :
Tips Staycation dimasa Pandemic ala Mamadis
Kali ini aku memilih Le Eminence Hotel sebagai lokasi staycation.
Memilih Le Eminence tentunya sudah lihat dan membaca review sana sini. Dan bagi kami, di Le Eminence sudah tercangkup beberapa ceklis syarat staycation ala kami.
Karena kalo kita nginep disitu, gak perlu ke tempat wisata lagi loh. Masa?
Iyaaa bener deh.
Perjalanan
Kami memilih rute jalur Jonggol. Sebenarnya ada alasan memilih rute ini.
Pertama : Karena letak hotelnya langsung ketemu kalo dari arah Jonggol
Kedua : Kami menghindari razia mobil non Bogor yang infonya masih ada di sekitar Gadog 😁
Namun, walaupun sudah mengambil rute alternatif, kami tetap tidak memesan kamar terlebih dahulu. Jadi kalo disuruh putar haluan pun gak rugi ✌️😁
Kesan Pertama
Hotelnya luas yaaaa. Staffnya ramah-ramah euy. Dan rame! Padahal aku nginap bukan hari libur tanggal merah ataupun weekend. Tapi ramenya masih bisa diminimalisir untuk berkerumun kok. Mungkin saat itu ada instansi yang memakai untuk dinas kerja.
Kamar
Aku memesan kamar tipe Junior Suite dengan view gunung dan persawahan, hijau pokoknya mah. Twin bed, sofa bed, balkon, bath tub, dan mesin kopi 😁
Karena ada balkon jadi sirkulasi udara lancar ya. Dan disediain juga masker, hand sanitizer dikamar.
Rate Junior Suite kemarin ±1.500.000
Fasilitas Indoor
1. Kids Zone
Ada playground di lantai 15. Gak terlalu luas tapi lumayan lah. Dan batas max 20 orang. Kemarin pagi sehabis sarapan sempat bermain ±30 menit karena under 10 orang didalamnya.
2. Restaurant + Sarapan
Tempat makan sarapannya juga menghadap ke pegunungan. Untuk menu standard ya tidak ada yang bikin waw, tapi bukan berarti gak enak. Jarak antar meja juga lumayan jauh²an. Saranku, sarapanlah diawal-awal 👌
Menurut IGnya, menu di resto ini sudah Halal MUI 🤩
3. Masjid
Iya, ada masjid untuk sholat 5 waktu dan sholat Jumat loh.
Fasilitas Outdoor
Nah ini yang juara sih. Karena pandemic gini bikin mikir ketempat wisata pasti rame. Jadi, pilihlah hotel dengan fasilitas lengkap.
Area outdoornya ada persawahan hijau-hijau, bukit, mini zoo, sungai, cafe.
Untuk mini zoo buka setiap hari, bisa kasih makan gratis loh. Kemarin kami kasih makan rusa dikasih seember wortel dan gak ada orang lain. Kalo kelinci pas kesana rame jadi skip. Hewan lain ada burung dan angsa.
Sungainya sungai beneran, dan bisa main air disana. Cuma spot favorite sepertinya jadi gak pernah clear area, skip deh 😂
Lumayan luas, jadi klo di sisi kiri rame kita bisa melipir ke sisi kanan. Banyak tempat cuci tangan dan ada toilet juga.
Untuk outbond dan horse riding berbayar ya. Untuk non tamu hotel, kayaknya bisa menikmati area ini dengan harga 80rb/orang. Karena kemarin sore ditanya no kamar sama staffnya, kalo pagi enggak sih.
Hotel ini juga punya kolam renang yang lumayan luas. Gak tau tapi air panas atau dingin karena gak kesana, rame terus di kolamnya 😫
Kalo punya rezeki lebih bisa pesen kamar dengan private pool 👌
Trus disini ada Bebek Tepi Sawah. Gak menyatu dengan bangunan hotel, jadi kalo mau makan aja bisa langsung gak lewatin dalam hotel.
Kalo kamu mau makan siang diluar, belok kanan dari hotel ada RM Sate yang ruameeee. Aku gak nyoba sih tapi rame terus mungkin enak. Atau, belok kiri ke arah Rute Jonggol ada RM Alam Sunda, enak, gak terlalu mahal juga tapi cuma buka sampe jam 6 sore.
Overall puas sih staycation di Le Eminence. Karena gak perlu kemana-mana lagi. Mata dan fikiran ter-refresh. Satu malam cukup? Cukup kok 👌
Berikut cuplikan videonya ya ❤️
Manusia itu, tempatnya salah, tempatnya khilaf, tempatnya lupa. Namun biasanya kesalahan yang dilakukan akan membekas kepada orang lain.
Manusiawi
Iya.
Lantas apakah jika kita tidak bersalah kita harus membalas perbuatan mereka?
Tidak.
Karena jika seperti itu, kita sama saja dengan mereka.
KIta hanya akan fokus sama dendam. Seberapa sakit hati kita, kita akan membalasnya dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan ke kita. Kita akan berpura-pura dan terus tersiksa batin karena sakit hati.
Lepaskan. Relakan. Maafkan.
Mungkin berat, tapi seenggaknya kita sedikit melepas beban bersalah mereka, sedikit mengurangi dosa menyimpan benci dihati, dan mungkin Allah akan memberi kita balasan yang setimpal.
Lagian, ajal gak ada yang tau.
APakah kita mau pulang kerumah Allah dengan hati yang masih kotor?
Mau jawab apa kita kalo Allah bertanya, mengapa kita masih menyimpan amarah?
Memaafkan memang berat. Mungkin bisa memaafkan, tapi belum tentu melupakan. Gapapa, itu manusiawi juga.
Berat memang, sama seperti meminta maaf. Yang mana akan terkalahkan oleh gengsi "Aku gak salah apa-apa masa minta maaf"
Padahal, harga kita gak akan turun karena meminta maaf.
Padahal, bisa jadi juga kita yang salah namun kita gak tahu.
Padahal, bisa saja kita yang salah namun ego membuat kita denial.
Percayalah, hatimu tenang setelah meminta maaf dan memaafkan.
Karena perkara hidup bukan hanya tentang itu.
