Selasa, 13 Juli 2010

Muslim di Spanyol

Pembangunan Masjid Agung di Barcelona

Masjid Agung baru, akan dibuka di kota Barcelona, persis pada awal kedatangan Ramadhan. Barcelona merupakan kota terbesar di Spanyol, yang memiliki lebih empat ratus (400) bangunan musholla. Masjid Agung ini merupakan masjid terbesar di daerah itu, di mana komunitas muslim terbilang sangat banyak.
Media massa di Spanyol mengomentari pembukaan Masjid Agung ini dengan sebutan “Permulaan Baru Spanyol”. Media massa “The Guardian” menyebutkan, bahwa masjid ini hadir di tengah-tengah komunitas mayoritas Pakistan yang menjadi komunitas terbesar imigran di Spanyol. Media ini juga menyebutkan, bahwa pembangunan masjid ini dirancang untuk menampung ribuan jama’ah shalat, terutama pada hari-hari besar.
Sebelum Masjid Agung ini dibangun, umat muslim melaksanakan ibadah pada Hari Raya di lapangan terbuka. Karena belum ada bangunan masjid yang menampung ribuan jama’ah. Pembangunan masjid ini sudah direncanakan sepuluh tahun yang lalu, namun mengalami kendala perizinan dari pihak pemerintah setempat. Baru tahun ini, dengan izin Allah SWT bangunan ini rampung, subhanallah.
Jamal At Tawaqi, Dewan Syari’ah Majelis Islam di Barcelona mengatakan : “Ada kecenderungan sangat kuat dari komunitas muslim untuk mendirikan shalat di masjid, sehingga mendorong untuk dibangunnya masjid besar ini.”
Masjid besar ini tidak hanya berfungsi untuk pelaksanaan shalat saja, namun mengadakan kegiatan ifthar atau buka puasa bersama dengan kaum tak berpunya. Di wilayah ini jumlah umat muslim lebih dari setengah juta (500 ribu) jiwa, sesuai data statistik tidak resmi. Mayoritas mereka dari Maroko dan Pakistan.
Aktivitas ibadah di Bulan Ramadhan di Spanyol mendapat sorotan positif dan lebih massive dari media massa, sehingga menjadikan jumlah imigran muslim bertambah, menjadi dua juta imigran muslim.
Muhammad ‘Afifi, Penanggung Jawab Islamic Centre di Ibukota Spanyol, Madrid mengatakan: “Bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk mendekatkan syi’ar Islam di seantero Spanyol. Lebih lagi perhatian dan peliputan media massa di negara ini sangat besar.”
Dengan banyaknya imigran muslim yang memiliki pemahaman Islam yang baik, mereka taat beribadah dan melaksanakan ibadah shaum, ini sangat membantu Islamic Centre untuk menjelaskan seputar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan warga pribumi asli Spanyol, seputar masalah shaum ramadhan dan ajaran Islam secara umum.

--------------------

Pendeta Spanyol bolehkan Umat Muslim Solat di Masjid Granada


Masalah izin sholat di masjid Granada bagi Muslim Spanyol mengalami kemajuan. Setidaknya setelah petinggi gereja Spanyol mengatakan bahwa sholat secara individu di masjid tersebut takkan mengganggu orang lain. Pernyataan ini disampaikan setelah kurang dari dua pekan sebelumnya, Paus Benediktus XVI melakukan ritual keagamaan Kristen di masjid Azraq di Istanbul, saat kunjungan resminya ke Turki.
Ketua Konferensi Pendeta Spanyol, Ricardo Blaskits, mengatakan, kaum Muslimin mungkin saja melakukan sholat di dalam masjid Granada secara individu. “Jika kaum Muslimin masuk masjid untuk melihat mihrab misalnya, dan waktu shalat tiba lalu mereka ingin menunaikan shalat di dalam masjid, itu tidak masalah.”
Pernyataan itu disampaikan pendeta Spanyol tersebt saat ia diwawancarai oleh wartawan Eropa Pers. Dalam wawancara itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya hingga kini tidak tahu latar belakang pelarangan shalat bagi kaum Muslimin secara individu di masjid Granada. Padahal, sholat itu menurutnya, boleh dilakukan. Ketua Konferensi Pendeta Spanyol Ricardo Blaskits lalu meminta diterapkan kebebasan beragama dan menghentikan langkah teror yang dilakukan atas kaum minoritas Muslim. “Sholat di masjid Qordoba akan bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Sebelum ini, Muslim Spanyol di berbagai kesempatan meminta izin dibolehkannya melakukan shalat di ruang khusus di masjid bersejarah Granada karena masjid tersebut memiliki kaitan sejarah tentang kejayaan Islam, juga karena saat ini jumlah kaum Muslimin Spanyol telah melewati angka satu juta orang, menurut hasil sensus resmi.
Kepala Ikatan Islam Spanyol yang dipimpin Abdus Salam Manshur mengatakan dirinya telah mengajukan pertanyaan pada Ricardo Blaskits tentang alas an melarang umat Islam sholat di masjid Granada. Padahal Paus Vatikan beberapa waktu lalu melakukan ritual keagamaannya menghadap arah kiblat kaum Muslimin di masjid Azraq Istanbul, Turki.
Masjid Granada merupakan masjid pertama yang dibangun di Granada setelah masa pemerintahan kerajaan Islam Granada di Spanyol habis dengan diusirnya Sultan Muslim terakhir di sana, Boabdil. Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mengusir sultan Arab itu tahun 1492, yang mengakhiri pemerintahan Muslim selama 800 tahun di Spanyol Selatan. Kompleks masjid itu terletak di satu puncak bukit yang menghadap Pegunungan Sierra Nevada dan istana Alhambra.
Masjid ini diresmikan tanggal 10 Juli 2003 setelah masa pembangunan selama 20 tahun, pembangunannya menyedot dana sebesar 4,5 juta dollar dan didanai oleh Emir de Sharjah, Maroko, Brunei dan Malaysia. Pembangunan masjid itu menjadi sangat lama karena sempat menemui halangan antara lain di antaranya kematian penyandang dananya Raja Maroko Hassan dan ditemukannya peninggalan arkeologi yang menghentikan pembangunan
Granada merupakan kota yang terletak di Spanyol bagian selatan. Penduduknya berjumlah 450.439 jiwa.

---------------------

Muslim Spanyol Rindukan Kehadiran Masjid Yang Lebih Banyak

Makin bertambahnya jumlah warga Muslim di Spanyol, tidak diikuti dengan tersedianya tempat-tempat ibadah yang layak buat mereka. Muslim Spanyol, kini sangat merindukan dibangunnya masjid-masjid, bukan hanya sebagai tempat mereka menjalankan kewajiban salat berjamaah tapi juga tempat berkumpul sesama warga Muslim untuk mempererat ukhuwah.
"Rasanya tidak sama, salat di garasi dengan salat di sebuah masjid yang layak, " Hocine Kouitene, wakil presiden Islamic Association for Union and Coorporation di Lleida, seperti dilansir New York Times, edisi Minggu (16/3).
Selama ini, warga Muslim di Spanyol memanfaatkan apartemen, gudang dan garasi sebagai musholla kecil tempat mereka melaksanakan salat berjamaah. Di Lleida, misalnya, tiap salat Jumat, sekitar seribu jamaah memadati sebuah garasi yang diubah menjadi musholla. Bahkan banyak jamaah yang menggelar sajadah sampai keluar garasi karena tidak kebagian tempat.
"Kami menginginkan tempat di mana kami bisa salat dengan nyaman tanpa harus mengganggu orang lain, " sambung Kouitene.
Kendala mereka membangun masjid antara lain, sumber dana. Kalaupun dana tersedia, mereka harus menghadapi penentangan sejumlah pihak yang tidak senang dengan rencana-rencana pembangunan masjid. Saat ini, dari 40 juta orang jumlah penduduk Spanyol, 1, 5 juta di antaranya adalah warga Muslim.
Selama berabad-abad, Spanyol pernah berada di bawah kekuasaan Islam. Setelah Spanyol jatuh ke tangan penguasa Katolik, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada tahun 1492, masjid-masjid di Spanyol banyak yang dihancurkan atau diubah fungsinya menjadi gereja.
Sejak lama, Muslim Lleida-sebuah wilayah di provinsi otonomi Catalonia merasa hidup mereka termarjinalkan, karena mereka mendapat banyak hambatan untuk membangun masjid-masjid di wilayah itu. Meski belakangan ini, warga Muslim di Lleida sebenarnya sudah melihat titik terang akan dibangunnya sebuah masjid, setelah Islamic Association bersepakat dengan Dewan Kota untuk memanfaatkan sebuah lahan, guna pembangunan masjid. Tapi, rencana itu ditentang oleh kelompok Gereja Katolik.
"Gereja, Sinagog atau masjid tidak sama, " kata Kardinal Luis Martinez Sistach dari Keusukupan Barcelona. Ia menilai izin pembangunan masjid mengganggu kebebasan penganut Katolik untuk melaksanakan hak-hak keagamaan mereka.
Pendapat itu ditentang Walikota Lleida, Angel Ros. "Dulu, kita memiliki agama yang dominan, tapi sekarang kita memiliki banyak agama di sini dan kita harus menemukan cara untuk menghormati fakta ini, " ujarnya seperti dikutip Times.
"Sekarang, saya melihat suatu masa ketika setiap kota besar di Spanyol akan memiliki sebuah masjid, " tukas Walikota Ros.




Alhamdulillah ternyata kaum muslim di Spanyol juga gak sedikit jumlahnya, sudah lebih dari 1 juta orang. Dan aLhamdulillah juga kalo kita (khususnya gw) mau ke Spanyol sudah ads mesjid walaupun menurut warga Spanyol mereka masih kekurangan mesjid,seenggaknya kita masih ada tempat buat beribadah sehingga kita gak perlu takut untuk melaksanakan kewajiban kita.
Subhanallah,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar