Jumat, 21 Januari 2011

Fairish

    Perlahan, ada yang berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan. Yang datang bahkan tanpa dia sadari.
   Berjalan bersamanya, larut dalam tawa dan semua kelakarnya, limbung dalam senyum dan tatap mata. Bahkan saat jari-jari itu meraihnya, satu hal yang kerap terjadi semula, dan satu bingkisan kecil di telinga... sesuatu di dadanya berdetak lebih cepat dari yang dia duga.
   Dan disaat dia semakin jatuh-bangun untuk tetap ada dalam skenario yang telah mereka tata, Irish malah semakinwajar dan menjalani perannya apa adanya.
   Hampir putus asa, lalu dia teriakkan cintanya ke udara, tapi ternyata... menguap sia-sia.
   Fairish, gadis itu, ada di dekatnya, hampir selalu bersamanya, tapi telah menjelma, menjadi apa yang dia minta: angin !
   Dan dia terlambat menyadari. Saat melihatnya dengan hati, dan bukan dengan kepentingan sendiri, baru dia sadar... Irish telah ada di seberang lautan!
   Dan prahara itu benar-benar datang. Menggulung benteng cakrawala, memudarkan bianglala, menarik fajar, dan di kejauhan, bergerak perlahan... bayang-bayang malam !
   Dan di sinilah dia sekarang.. terseok menghalangi...
   Ada yang perlahan berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan. Yang datang tanpa dia sadari.
   Terlalu pelan kesadaran itu datang. Dan saat mata hati terbuka, dia sudah jadi gumpalan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar