Senin, 27 Agustus 2018

My Precious, Ghazi Adlan

Dia kami beri nama Ghazi Adlan Notowibowo. Dia terlahir berbeda bobotnya dari Abangnya, memilih caranya sendiri untuk keluar dari tempat terhangat. Dia membutuhkan usaha lebih untuk bertemu kami yang mencintainya sedari ia masih sebesar kacang.
39 minggu kami selalu bersama kemanapun itu. 36 jam kami berjuang berdua, melawan kesakitan dan ketakutan, berharap semua doa-doa untuknya dikabulkan oleh Allah Subhanahuwata'ala.
Dia terlahir dengan jerit tangis yang khas. Bergema di sebuah ruangan yg berisi 3 orang spesial yg membantunya melihat dunia. Dia memilih waktu menjelang subuh dan memilih waktu yang tepat untuk bertemu agar supaya Mamanya tidak merasa kesakitan lebih lama lagi.
Dia berbeda, dua anak kami memiliki keunikan masing-masing. Dua anak kami memiliki sifat yang bertentangan. Dua anak kami dengan gayanya masing-masing. Dua anak kami yang akan selalu mendoakan kami selalu.
Terimakasih Nak, untuk segalanya. Berkat Ghazi dan Ghaisan, hidup Mama terasa lebih lengkap, semua waktu Mama terasa lebih berharga sampai-sampai waktu yang mama punya dalam sehari terkadang tidak cukup.
Maafkan Mama jikalau masih belum bisa menjadi panutan kalian. Namun percayalah Nak, Mama selalu dan selalu belajar setiap detiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar