Rabu, 17 April 2013

Adakah Yang Berubah?


"Thank you for today.."

"My pleasure, Nona.. Goodnight.."

Lalu ada pelukan hangat, panjang, diselingi kecup lembut pun basah.

*lalu lampu mendadak menyala.*
kemudian kami bertingkah seolah tidak ada apa-apa.. Kaget dan salah tingkah.
Setelah menyadari bahwa yang menyalakan lampu adalah asisten rumah tanggaku yang terbangun dan ingin mengecek kunci garasi, kemudian kami berdua tertawa..

Melanjutkan pelukan tersebut..
..... dengan mata was-was.


-------------


Siapa yang tidak pernah merasakan moment seperti tergambar di atas? Diam-diam mengecup bibir, diam-diam berpelukan saat rumah sepi dan mendadak menjauh ketika ada suara pintu terbuka atau derap langkah kaki.

Lalu kemudian aku terdiam dan berpikir, ketika kamar menjadi tempat yang tak lagi taboo bagi sepasang kekasih dan tempat tidur bukan lagi tempat yang dijauhi, akankah rasanya sama seperti dulu? Seperti saat tanganmu mengelilingi punggung dan pundakku di dalam mobil, mencuri suasana karena rindu..

Akankah rasanya sama? Ketika piring sushi yang biasa kita lahap depan mata adalah hasil perhitungan jeli mengenai "Makan apa kita selanjutnya kalau malam ini uang dihabiskan untuk makan sushi?", bukan karena sushi tersebut adalah 'traktiran' kamu di hari kencan kita..

Akankah rasanya sama? Ketika dress cantik yang kamu beli sebagai hadiah untukku adalah hasil pertimbangan panjang dan pembagian uang pangan pengisi kulkas dan tagihan listrik, bukan sekedar sisa gaji seperti dulu; saat dimana tiba waktunya makan adalah tiba pula pesan singkat berisi "Mas, makan dirumah gak? Kalau nggak, Momi gak masak.."

Akankah rasanya sama? Ketika setiap malam kita sudah bisa berbagi tempat tidur dan aku bisa memelukmu kapan saja seperti ketika aku memelukmu erat namun singkat ketika orang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak melihat ke arah kita, yaa., seperti saat kita masih pacaran..

Akankah rasanya sama?

------



Rasanya itu semua tidak akan sama. Karena ketika berbicara mengenai hidup, kita tak luput berbicara tentang perubahan dan penggantian tingkat kebahagiaan.

Selalu akan ada yang berubah..

Ketika sudah tidak ada lagi muka bete karena kencan yang dirasa belum puas tetapi mobilmu sudah sampai di depan rumahku.. Ya, karena kita kan pulang ke rumah yang sama..

Ketika sudah tidak ada lagi pergulatan dengan berat badan sendiri saat memakai dress pas badan dengan ritsleting di belakang karena kamu sudah bisa melihat punggungku tanpa benang. Ya karena kita berada pada kamar yang sama..

Ketika sudah tidak ada lagi rasa canggung melihat adegan intim pada sebuah film karena kamar kita kelak; walau kecil, sudah bisa menjadi tempat melampiaskan semua angan dan mungkin saja menjadi saksi "si kecil" yang akan lahir; nanti..

Ketika sudah tidak ada lagi pertengkaran mengenai kabar yang terlambat datang, walau mungkin nantinya kita akan bertengkar mengenai kamu atau aku yang pulang terlambat karena pekerjaan yang masih menumpuk.


...


Ketika kita harus berbagi rak sepatu, ketika aku sudah merencanakan memisahkan sepatu futsal dan bolamu di rak paling bawah dan sepatu hak tinggiku di rak sisanya. Ketika kamar mandi didominasi harum favoritku dan ketika dinding kamar merupakan hasil pilihan warna favoritku. Aku tau, hidup akan semakin berat, karena bukan lagi masalah jadual tayang bioskop yang akan kita ributkan, tapi tentang jadual mencuci pakaian di laundry. Hidup akan semakin rumit, tentang cicilan rumah, tentang biaya sekolah dan tentang pembagian waktu.

Hidup akan tak lagi sama,
tapi aku percaya,
sejauh kamu sudah halal untuk di sisi,
semua kerumitan akan menjadi lebih berarti.





Bismillah. :)

Story by Falla Adinda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar